Hallo, Tulisan ini dibuat untuk berbagi pengalaman terkait seleksi beasiswa LPDP yang sedang booming di tahun-tahun terakhir ini. Disamping itu, sebagai sebuah Nadzar yang akan saya buat apabila diterima sebagai awardee LPDP karena blog-blog rekan-rekan yang saya baca sebelum mengikuti tes LPDP sangat membantu sekali dalam melewati semua tahapan di LPDP.
Apa itu LPDP?
LPDP adalah lembaga pengelola dana pendidikan yang dibawah Department Kementrian Keungan yang menyalurkan beasiswa untuk magister, doktor, thesis, disertasi, profesi dan lainnya. LPDP dibuka 4 kali gelombang penerimaan setiap tahunnya. Untuk lebih detailnya, buka sendiri aja ya websitenya disini biar ga panjang lebar, hehe.
Sampai tahun 2015, awalnya saya belum begitu mengetahui tentang LPDP, biaya apa aja yang dicover, kampus tujuan, syarat-syarat dan lainnya, Maklum, rencana setelah lulus emang pengen bekerja dulu 2 tahun dan menikah, kemudian baru cari-cari beasiswa buat lanjut S2 (melalui restu orang tua dan istri, hihi). Setelah Allah memberikan karunianya dengan bisa bekerja dan setelah itu menikah saya googling2 dan tanya ke temen2 yang pernah daftar LPDP maupun yang lolos dan tidak lolos. Langsung buka websitenya dan lengkapin persyaratanya. Berikut persyaratan yang wajib dipenuhi untuk program doktor dan magister dalam dan luar negeri bisa dilihat disini.
Sebetulnya, salah satu syarat mutlak LPDP yang terkadang orang menunda untuk apply LPDP selain essay dan ipk adalah kemampuan skor Bahasa Inggris. Untuk dalam negeri minimal 500 untuk TOEFL ITP, iBT 61, IELTS 6.0, TOEIC 600. Untuk luar negeri batas minimalnya TOEFL ITP 550, iBT 79, IELTS 6.5, TOEIC 750. Akan tetapi, syarat kemampuan Bahasa Inggris tersebut bisa gugur apabila kita mempunyai LOA Unconditional dari universitas tujuan belajar.
Jika kita mempunyai skor Bahasa Inggris yang rendah, kita bisa juga apply beasiswa Afirmasi yang hanya mensyaratkan TOEFL ITP 400 untuk Program Magister dan 450 untuk Program Doktor. Setelah lulus beasiswa, nantinya awardee afirmasi akan mendapatkan Pelatihan Bahasa dari LPDP untuk mencapai standar minimun kampus tujuan baik dalam negeri ataupun luar negeri. Akan tetapi, syarat bagi pendaftar beasiswa afirmasi harus memenuhi kriteria yang LPDP berikan. Syarat dan ketentuan untuk calon pendaftar beasiswa afirmasi bisa dilihat disini
Proses Seleksi
Rencana awal saya ingin apply kampus di luar negeri. Akan tetapi, setelah tes TOEFL ITP di ITB nilai saya hanya mampu untuk apply kampus di dalam negeri, ya sudah lah akhirnya saya apply kampus di dalam negeri saja daripada di undur lagi niat daftarnya. Di benak saya asal dapat beasiswanya dulu, nanti coba berusaha pindah ke luar negeri kalau syarat-syaratnya dapat dipenuhi.
Persiapan Berkas dan Seleksi Administrasi
Saya berencana apply beasiswa LPDP pada periode batch IV yaitu periode 28 Juli - 19 Oktober 2015. Saya mulai mengumpulkan semua persyaratan dari awal Oktober (Jangan ditiru) dari mulai surat rekomendasi dosen, surat ijin atasan, TOEFL, surat pernyataan, essay (kontribusiku bagi indonesia, sukses terbesar dalam hidup dan rencana studi), SKCK, surat kesehatan, bebas narkoba (harus rumah sakit pemerintah) untuk luar negeri ditambah surat sehat TBC. Surat keterangan sehat, narkoba dan TBC serta SKCK merupakan update persyaratan ditahun 2015. Untuk di Bandung, bisa dibuat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung lengkap ada semua. Setelah lengkap semua, saya submit beasiswa LPDP pada tanggal 16 Oktober 2015 (jangan ditiru lagi ya). Kemudian, pengumuman lulus seleksi berkas diumumkan sekitar awal November 2015.
Seleksi Interview
Proses seleksi LPDP pada tahun 2015 terdapat 3 tahapan seleksi tes setelah lulus seleksi administrasi, yaitu essay on the spot, LGD dan interview yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu 11 - 13 November 2015. Setiap orang yang lulus seleksi administrasi memiliki jadwal yang berbeda-beda. Ada yang essay, LGD kemudian interview ataupun sebaliknya. Untuk jadwal harinya juga berbeda-beda ada yang dapat 1 hari full tes bahkan ada yang dapat 3 hari berturut-turut. Saya sendiri mendapatkan 2 hari tes, interview dihari pertama kemudian on the spot essay dan LGD dihari kedua. Saya mengikuti seleksi di wilayah bandung tepatnya di Gedung Keuangan Negara di Jalan Asia Afrika Bandung. Usahakan datang 1 - 2 jam sebelum tes. Saya datang ke tempat seleksi 1 jam sebelum validasi berkas yang dijadwakan pukul 10.00 dan sudah rame banget. Langsung mengisi absen dan barcode kartu pendaftaran kemudian menunggu dipanggil untuk validasi berkas. Setelah validasi berkas, saya menunggu jadwal interview pukul 13.30. Waktu jeda tersebut digunakan untuk berkenalan dan mencari informasi bagi teman yang sudah selesai tes. Tiba saat interview, saya masuk ke dalam aula besar yang terdapat banyak meja untuk para interviewer. Saya mendapatkan meja no.7 sesuai undangan yang diberikan LPDP dan saya langsung berjalan menuju meja tersebut. Terdapat 3 orang interviewer, saya langsung menebar senyum lebar berdiri dihadapan mereka. Satu orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Dalam benak saya, perempuan ditengah pasti psikolog dan 2 orang laki-laki tersebut pasti professor karena dibeberapa blog banyak sekali menceritakan demikian. Ternyata saya salah, setelah mereka memperkenalkan diri, Ibu yang ditengah adalah Professor dibidang lingkungan, bapak sebelah kiri merupakan psikolog yang kebetulan nama depannya sama dengan saya (ga penting), dan satu lagi bapak-bapak juga Professor dibidang lingkungan. Percakapan awal saya adalah sebagai berikut:
"Silahkan duduk mas", suruh ibu professor.
"Baik terimakasih bu", jawab saya.
"Silahkan duduk mas", suruh ibu professor.
"Baik terimakasih bu", jawab saya.
"Langsung saja ya mas, kita akan melakukan inteview beasiswa LPDP dan semua percakapan akan direkam, apakah mas tidak keberatan?", Ibu professor menjelaskan
"Baik bu, tidak apa-apa", jawab saya
"Baik, pertama-tama perkenalkan diri saudara". suruh ibu professor
Lalu saya jawab dengan senyum namun tegas, kemudian mereka memperkenalkan diri dan memulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bergantian. Kurang lebih pertanyaannya seputar:
Bapak Professor:
1. Anda ingin melanjutkan studi kemana?
2. Anda telah publikasi internasional ya, coba jelaskan tentang apa dan bagaimana anda bisa kesana?
3. Organisasi anda banyak ya, kenapa anda memilih Pramuka sebagai organisasi anda dari SMP sampai kuliah?
4. Thesis Anda tentang apa?
Ibu Professor:
Okey, can u speak english? waduuh saya apply beasiswa ke dalam negeri tapi mau ditanya bahasa inggris,
1. Why did you choose ITB? How about UNPAD?
2. You have good potential on research. Do you want to continue your study in abroad country?
3. Jika LPDP memberikan kesempatan kamu untuk memperbaiki bahasa inggris, apakah kamu mau pindah ke luar negeri?
pertanyaan terus mengalir dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris
Bapak Psikolog:
1. Kenapa kamu ingin menjadi dosen?
2. Pekerjaan orang tua kamu apa?
3. Kenapa kamu suka dengan research, kenapa ga wirausaha aja pas kuliah?
4. Kalau kamu ketrima LPDP nanti resign ga dari pekerjaan kamu sekarang?
* Catatan penting,
Setiap pertanyaan itu beranak banyak sekali dan pertanyaan selanjutnya biasanya datang dari jawaban yang kita berikan
**Tips
1 Jangan grogi, keep calm, tetap senyum dan kuasai kontak mata, jawab dengan jawaban jujur dan usahakan tidak memancing pertanyaan2 yang menurut kamu susah untuk dijawab
2. Rangkum semua pertanyaan yang ada di blog2 yang pernah ikut seleksi LPDP, kemudian latihan menjawab didepan cermin (saya tidak sempat melakukan hal ini)
SELEKSI ON THE SPOT ESSAY
On the spot essay saya dihari berikutnya, saya datang 1 jam sebelum dimulai on the spot essay tersebut. Biasanya kita dikasih kelompok buat on the spot essay dan LGD pada saat undangan lulus administrasi diumumkan. Setiap kelompok terdiri dari kurang lebih 10 orang. Terdapat 2 kelompok dalam on the spot essay yang memasuki ruangan, manfaatkan waktu sebelum on the spot essay untuk berkenalan dengan teman satu kelompok agar dapat mencarikan suasana. Setelah memasuki ruangan terdapat 2 orang panitia (kurang tau psikolog atau bukan). Disetiap meja terdapat 2 lembar kertas soal dan jawaban berukuran A4. Bagi yang tulisannya ga bisa lurus, tenang saja, kertasnya sudah ada garis2nya kok. Terdapat 2 soal dalam satu meja, nanti kita disuruh milih 1 soal yang akan digunakan untuk mengisi essay. Pada saat itu saya mendapat soal essay tentang Bagaimana pendapat anda sebelum membuat SIM harus mengikuti kursus pendidikan mengemudi yang diadakan lembaga2 mengemudi dan Bagaimana tentang pendapat keamanan suatu bangunan, apakah harus diterapkan? Pada saat itu saya memilih tema SIM karena lebih general. Kita diberikan waktu 30 menit untuk menulis essay. Tidak ada minimum jumlah kata, boleh sedikit ataupun penuh bolak balik yang penting berisi dan tepat sasaran. Saya hanya menyelesaikan 1 halaman setengah.
*Tips
LGD (Leaderless Group Discussion)
Sesuai dengan kepanjangan dari LGD (Leaderless) kita dituntut untuk tidak terlalu menonjol atau berdebat pada saat seleksi LGD. Seleksi LGD diadakan setelah essay on the spot. 2 Kelompok dalam essay dipisah menuju ruangan yang berbeda. Kelompok saya di ruangan 1 dan kelompok satu lagi di ruangan 2. Sebelum masuk ruangan kita berdiskusi dan berkenalan terlebih dahulu. Kita disuruh menunggu oleh panitia sekitar 5 menit. Kemudian kita berdisuksi sebelum masuk ruangan nanti kita akan memilih moderator dan notulen siapa aja yang mau. Kemudian panitia mempersilahkan kelompok kita masuk. Kita duduk disebuah meja rapat yang lumayan besar kemudian kita meletakan name tag kertas kita di meja agar tim dan panitia dapat mengetahui nama kita pada saat diskusi. Kita diberi waktu sekitar 45 menit untuk mendiskusikan dan menyimpulkan tentang suatu permasalahan dari sebuah topik. Sebelumnya kami diberikan selembar kertas untuk merangkum opini peribadi selama 10 menit kemudian langsung memulai diskusi. Pada saat itu kami mendapat topik tentang Hukuman Kebiri untuk Penjahat Seksual Apakah Setuju atau Tidak?. Diskusipun dimulai, saya berinisiatif membuka diskusi dan memberikan saran agar dibentuk moderator dan notulen yang sebelumnya sudah direncanakan. Teman-teman malah menyuruh saya menjadi moderator ya sudahlah. Diskusipun berjalan dengan lancar, setiap orang memberikan pendapatnya secara bergantian. Saya tak lupa memberikan kata-kata mutiara setiap orang yang sudah berpendapat, seperti: wah sangat menginsiprasi sekali pendapat dari mas ini, sangat bagus sekali pendapat dari mba itu. Strategi saya pada saat itu agar tidak terlalu leadership, saya membiarkan semua orang memberikan pernyataan setuju dan tidak setuju terlebih dahulu dan kebetulan pernyataan mereka masih abstrak tentang hukuman kebiri, Kebetulannya lagi, saya juga sudah membaca tentang hukum kebiri pasal berapa dan ayat berapa kemudian hukuman normalnya apa terus saya modifikasi dan memberikan saran. Akhirnya semua orang mengkerucut pada opini saya. 45 Menitpun selesai, diskusi kami ditutup dengan kesimpulan yang dibacakan oleh notulen. Kami langsung say good bye dan saya langsung menuju kantor untuk bekerja. Tahun 2016 untuk pelamar Luar Negeri LGD full Bahasa Inggris.
Hari Pengumumanpun Tiba.
Seminggu sebelum pengumuman anak saya lahir dan saya pun mengajukan cuti ke perusahaan. Saya pada saat itu tidak memikirkan sama sekali tentang pengumuman beasiswa LPDP karena euforia malakait kecil yang diberi oleh Allah untuk keluarga kami. Seminggu pun berlalu saya teringat tentang pengumuman LPDP pada hari itu. Saya bergegas ke kantor dan membuka email, ternyata belum ada pemberitahuan apapun. Siang hari saya tunggu sambil refresh2 email belum juga ada kabar baik. Sore hari tepatnya jam 15.00 WIB saya mendapat email dari LPDP. Dag Dig Dug saat membukanya dan Alhamdulillah terdapat kata LULUS pada email saya. Saya senang sekali dan langsung memberitahu pihak keluarga. Saya sangat beruntung dan bersyukur kepada Allah SWT karena saya pertama kali apply beasiswa untuk S2 langsung diterima. Banyak teman-teman yang banyak apply beasiswa tapi belum juga diterima. Sujud syukur saya kepada Allah SWT. Ini rezeki si kecil dari Allah. Saat ini saya sedang menunggu PK yang kemungkinan dilaksanakan pada bulan Maret 2016. Mohon doakan saya agar saya lancar sampai tanda tangan kontrak beasiswa dan menempuh program magister lulus tepat waktu dan dapat mengabdi bagi kepentingan bangsa. Saya doakan juga kepada teman-teman yang sedang berjuang agar dimudahkan cita-citanya. Teruslah berusaha dan berdoa agar tercapai cita-citanya. Amin
Bagus GP
"Baik bu, tidak apa-apa", jawab saya
"Baik, pertama-tama perkenalkan diri saudara". suruh ibu professor
Lalu saya jawab dengan senyum namun tegas, kemudian mereka memperkenalkan diri dan memulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bergantian. Kurang lebih pertanyaannya seputar:
Bapak Professor:
1. Anda ingin melanjutkan studi kemana?
2. Anda telah publikasi internasional ya, coba jelaskan tentang apa dan bagaimana anda bisa kesana?
3. Organisasi anda banyak ya, kenapa anda memilih Pramuka sebagai organisasi anda dari SMP sampai kuliah?
4. Thesis Anda tentang apa?
Ibu Professor:
Okey, can u speak english? waduuh saya apply beasiswa ke dalam negeri tapi mau ditanya bahasa inggris,
1. Why did you choose ITB? How about UNPAD?
2. You have good potential on research. Do you want to continue your study in abroad country?
3. Jika LPDP memberikan kesempatan kamu untuk memperbaiki bahasa inggris, apakah kamu mau pindah ke luar negeri?
pertanyaan terus mengalir dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris
Bapak Psikolog:
1. Kenapa kamu ingin menjadi dosen?
2. Pekerjaan orang tua kamu apa?
3. Kenapa kamu suka dengan research, kenapa ga wirausaha aja pas kuliah?
4. Kalau kamu ketrima LPDP nanti resign ga dari pekerjaan kamu sekarang?
* Catatan penting,
Setiap pertanyaan itu beranak banyak sekali dan pertanyaan selanjutnya biasanya datang dari jawaban yang kita berikan
**Tips
1 Jangan grogi, keep calm, tetap senyum dan kuasai kontak mata, jawab dengan jawaban jujur dan usahakan tidak memancing pertanyaan2 yang menurut kamu susah untuk dijawab
2. Rangkum semua pertanyaan yang ada di blog2 yang pernah ikut seleksi LPDP, kemudian latihan menjawab didepan cermin (saya tidak sempat melakukan hal ini)
SELEKSI ON THE SPOT ESSAY
On the spot essay saya dihari berikutnya, saya datang 1 jam sebelum dimulai on the spot essay tersebut. Biasanya kita dikasih kelompok buat on the spot essay dan LGD pada saat undangan lulus administrasi diumumkan. Setiap kelompok terdiri dari kurang lebih 10 orang. Terdapat 2 kelompok dalam on the spot essay yang memasuki ruangan, manfaatkan waktu sebelum on the spot essay untuk berkenalan dengan teman satu kelompok agar dapat mencarikan suasana. Setelah memasuki ruangan terdapat 2 orang panitia (kurang tau psikolog atau bukan). Disetiap meja terdapat 2 lembar kertas soal dan jawaban berukuran A4. Bagi yang tulisannya ga bisa lurus, tenang saja, kertasnya sudah ada garis2nya kok. Terdapat 2 soal dalam satu meja, nanti kita disuruh milih 1 soal yang akan digunakan untuk mengisi essay. Pada saat itu saya mendapat soal essay tentang Bagaimana pendapat anda sebelum membuat SIM harus mengikuti kursus pendidikan mengemudi yang diadakan lembaga2 mengemudi dan Bagaimana tentang pendapat keamanan suatu bangunan, apakah harus diterapkan? Pada saat itu saya memilih tema SIM karena lebih general. Kita diberikan waktu 30 menit untuk menulis essay. Tidak ada minimum jumlah kata, boleh sedikit ataupun penuh bolak balik yang penting berisi dan tepat sasaran. Saya hanya menyelesaikan 1 halaman setengah.
*Tips
- Baca berita yang sedang update sebelum mengikuti essay on the spot. Pertanyaannya dapat dipastikan terkait dengan berita terkini dan katanya banyak berita yang diambil dari K**pas.
- Berlatihlah menulis dengan topik-topik yang sedang update tersebut kalau perlu pelajari pasal-pasalnya untuk memperkuat argumen tulisan, simulasikan dengan batasan waktu yang ditentukan.
- Infonya tahun 2016 essay dalam bentuk Bahasa Inggris untuk pelamah Luar Negeri
LGD (Leaderless Group Discussion)
Sesuai dengan kepanjangan dari LGD (Leaderless) kita dituntut untuk tidak terlalu menonjol atau berdebat pada saat seleksi LGD. Seleksi LGD diadakan setelah essay on the spot. 2 Kelompok dalam essay dipisah menuju ruangan yang berbeda. Kelompok saya di ruangan 1 dan kelompok satu lagi di ruangan 2. Sebelum masuk ruangan kita berdiskusi dan berkenalan terlebih dahulu. Kita disuruh menunggu oleh panitia sekitar 5 menit. Kemudian kita berdisuksi sebelum masuk ruangan nanti kita akan memilih moderator dan notulen siapa aja yang mau. Kemudian panitia mempersilahkan kelompok kita masuk. Kita duduk disebuah meja rapat yang lumayan besar kemudian kita meletakan name tag kertas kita di meja agar tim dan panitia dapat mengetahui nama kita pada saat diskusi. Kita diberi waktu sekitar 45 menit untuk mendiskusikan dan menyimpulkan tentang suatu permasalahan dari sebuah topik. Sebelumnya kami diberikan selembar kertas untuk merangkum opini peribadi selama 10 menit kemudian langsung memulai diskusi. Pada saat itu kami mendapat topik tentang Hukuman Kebiri untuk Penjahat Seksual Apakah Setuju atau Tidak?. Diskusipun dimulai, saya berinisiatif membuka diskusi dan memberikan saran agar dibentuk moderator dan notulen yang sebelumnya sudah direncanakan. Teman-teman malah menyuruh saya menjadi moderator ya sudahlah. Diskusipun berjalan dengan lancar, setiap orang memberikan pendapatnya secara bergantian. Saya tak lupa memberikan kata-kata mutiara setiap orang yang sudah berpendapat, seperti: wah sangat menginsiprasi sekali pendapat dari mas ini, sangat bagus sekali pendapat dari mba itu. Strategi saya pada saat itu agar tidak terlalu leadership, saya membiarkan semua orang memberikan pernyataan setuju dan tidak setuju terlebih dahulu dan kebetulan pernyataan mereka masih abstrak tentang hukuman kebiri, Kebetulannya lagi, saya juga sudah membaca tentang hukum kebiri pasal berapa dan ayat berapa kemudian hukuman normalnya apa terus saya modifikasi dan memberikan saran. Akhirnya semua orang mengkerucut pada opini saya. 45 Menitpun selesai, diskusi kami ditutup dengan kesimpulan yang dibacakan oleh notulen. Kami langsung say good bye dan saya langsung menuju kantor untuk bekerja. Tahun 2016 untuk pelamar Luar Negeri LGD full Bahasa Inggris.
Hari Pengumumanpun Tiba.
Seminggu sebelum pengumuman anak saya lahir dan saya pun mengajukan cuti ke perusahaan. Saya pada saat itu tidak memikirkan sama sekali tentang pengumuman beasiswa LPDP karena euforia malakait kecil yang diberi oleh Allah untuk keluarga kami. Seminggu pun berlalu saya teringat tentang pengumuman LPDP pada hari itu. Saya bergegas ke kantor dan membuka email, ternyata belum ada pemberitahuan apapun. Siang hari saya tunggu sambil refresh2 email belum juga ada kabar baik. Sore hari tepatnya jam 15.00 WIB saya mendapat email dari LPDP. Dag Dig Dug saat membukanya dan Alhamdulillah terdapat kata LULUS pada email saya. Saya senang sekali dan langsung memberitahu pihak keluarga. Saya sangat beruntung dan bersyukur kepada Allah SWT karena saya pertama kali apply beasiswa untuk S2 langsung diterima. Banyak teman-teman yang banyak apply beasiswa tapi belum juga diterima. Sujud syukur saya kepada Allah SWT. Ini rezeki si kecil dari Allah. Saat ini saya sedang menunggu PK yang kemungkinan dilaksanakan pada bulan Maret 2016. Mohon doakan saya agar saya lancar sampai tanda tangan kontrak beasiswa dan menempuh program magister lulus tepat waktu dan dapat mengabdi bagi kepentingan bangsa. Saya doakan juga kepada teman-teman yang sedang berjuang agar dimudahkan cita-citanya. Teruslah berusaha dan berdoa agar tercapai cita-citanya. Amin
Bagus GP
No comments:
Post a Comment